Investasi Tanah Pertanian: Cara Untung dari Lahan yang Terlihat Biasa

Dipublikasikan pada 2025-06-08

Mengapa Tanah Pertanian Layak Jadi Instrumen Investasi?

Selama ini, banyak orang hanya fokus investasi pada rumah, apartemen, atau ruko. Padahal, tanah pertanian menyimpan potensi besar yang sering luput dari perhatian.

Dengan harga yang masih terjangkau, perawatan rendah, dan peluang konversi yang tinggi, tanah pertanian bisa memberi:

Capital gain besar dalam 5–10 tahun

Potensi sewa jangka panjang

Konversi ke kavling komersial atau residensial

Investasi ini cocok bagi Anda yang berpikir jangka panjang dan ingin membangun kekayaan berbasis aset fisik.

Jenis Tanah Pertanian yang Menguntungkan

1. Sawah Aktif

Cocok untuk disewakan ke petani. Jika dekat irigasi dan produktif, bisa memberi hasil tahunan dan nilai jual meningkat.

2. Tegalan atau Ladang

Lebih murah dari sawah. Potensi besar jika dikelola menjadi lahan produktif seperti kebun, peternakan, atau dibiarkan untuk naik harga.

3. Kebun Perkebunan

Tanah yang ditanami komoditas jangka panjang (durian, mangga, kopi, karet) sangat cocok untuk investasi pasif jangka panjang.

4. Tanah Pinggir Jalan Desa

Meskipun masih agraris, tanah seperti ini sering dikonversi menjadi:

Ruko sederhana

Kavling rumah warga

Homestay wisata desa

Keuntungan Investasi Tanah Pertanian

βœ… Harga Lebih Murah dari Tanah Kavling

Di desa berkembang, tanah pertanian bisa dibeli mulai Rp 50–100 ribu/mΒ².

βœ… Biaya Pajak dan Perawatan Rendah

PBB tanah pertanian jauh lebih rendah dari tanah komersial atau pemukiman.

βœ… Capital Gain Jangka Panjang

Jika area berkembang, harga bisa naik 200–500% dalam 10 tahun.

βœ… Fleksibel: Disimpan, Disewakan, atau Dikonversi

Tanah bisa dialihfungsikan dengan izin pemerintah daerah.

βœ… Lahan Riil, Risiko Rendah

Tidak tergantung suku bunga, krisis ekonomi, atau volatilitas pasar saham.

Contoh Kasus: Investasi Lahan Pertanian

πŸ“ Lokasi: Sleman, Yogyakarta

🧱 Jenis: Ladang 1.000 m²

πŸ’° Harga beli: Rp 60.000/mΒ² β†’ Total Rp 60 juta

πŸ—οΈ 5 tahun kemudian: kawasan dekat proyek tol

πŸ“ˆ Harga saat ini: Rp 300.000/mΒ²

πŸ’Ή Nilai total sekarang: Rp 300 juta (naik 5x lipat)

βœ… Tanpa bangunan

βœ… Tanpa biaya perawatan tinggi

βœ… Tinggal dijual atau dikembangkan

Cara Memulai Investasi Tanah Pertanian

1. Tentukan Tujuan Investasi

Disimpan jangka panjang

Disewakan ke petani

Ditanami komoditas

Dikonversi ke kavling di masa depan

2. Cari Lokasi Strategis

Prioritaskan:

Dekat jalan utama atau akses mobil

Area yang mulai berkembang (desa wisata, kawasan agrowisata)

Dekat proyek infrastruktur (jalan tol, bandara, rest area)

3. Pastikan Legalitas Tanah

Sertifikat Hak Milik (SHM) lebih aman

Jika masih letter C atau girik β†’ pastikan bisa ditingkatkan ke SHM

Cek zonasi melalui RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)

4. Cek Sumber Air dan Kualitas Tanah

Tanah yang subur dan dekat irigasi akan lebih diminati penyewa atau petani.

Strategi Menambah Nilai Tanah Pertanian

πŸ”Ή Bersihkan dan Pagar Sederhana

Menambah nilai jual dan menunjukkan kepemilikan jelas.

πŸ”Ή Tanami dengan Pohon Bernilai

Seperti jati, durian, alpukat. Hasil bisa dinikmati 3–5 tahun kemudian.

πŸ”Ή Bangun Pondok atau Gudang Mini

Bisa menaikkan nilai jual dan memudahkan operasional pertanian.

πŸ”Ή Bagi Lahan Menjadi Kavling

Buat denah kavling sederhana dan jual ke investor lain, keluarga, atau warga sekitar.

Potensi Penyewaan dan Pasif Income

Lahan pertanian bisa disewakan ke petani lokal dengan tarif:

Sawah: Rp 3–6 juta/hektar per musim

Kebun: tergantung komoditas dan lokasi

Bonus: Anda tetap memiliki tanah, dan tanah tetap terawat tanpa biaya sendiri.

Perizinan dan Penggunaan Lahan

Jika ingin mengubah tanah pertanian menjadi tanah kavling atau pemukiman:

1. Ajukan Alih Fungsi Lahan

Mengajukan ke BPN atau dinas pertanian setempat

Lahan sawah abadi tidak bisa diubah fungsinya

2. Urus IMB dan PBB Baru

Setelah fungsi lahan berubah, Anda bisa mulai bangun fisik atau menjual sebagai kavling.

Tantangan dan Cara Menghadapinya

Tantangan Solusi

Tidak tahu status legalitas Gunakan jasa notaris atau pengecekan BPN

Akses jalan sempit Gabung dengan pemilik tetangga, buat jalan bersama

Sulit dijual kembali Promosikan ke komunitas agri, investor, marketplace tanah

Terbengkalai Sewakan ke petani atau tanami sendiri

Platform Pemasaran Tanah Pertanian

Agraria.id – listing tanah + legalitas

Facebook Marketplace – banyak grup jual beli tanah desa

Rumah123 dan OLX – kategori tanah luas

Tiktok dan Instagram – cocok untuk lahan dengan nilai estetika (perkebunan durian, view gunung, dsb.)

Judul Iklan Tanah Pertanian yang Menjual

β€œLahan Pertanian Subur di Sleman – Dekat Tol, SHM, Akses Mobil”

β€œTanah Luas 2.000 mΒ² Cocok untuk Investasi Agrowisata”

β€œJual Tanah Ladang Murah – Siap Alih Fungsi, 100 Meter dari Jalan Raya”

Kesimpulan: Tanah Pertanian Adalah Aset yang Tumbuh Diam-Diam

Investasi tanah pertanian tidak selalu langsung terlihat hasilnya. Tapi dengan lokasi yang tepat dan waktu yang cukup, keuntungan besar bisa dicapai tanpa perlu repot.

Tanah tidak bisa dibuat lagi β€” semakin hari semakin langka.

Sekarang adalah waktu terbaik untuk:

Menyimpan nilai uang dalam bentuk tanah

Menyiapkan warisan keluarga

Membangun aset investasi riil dan legal

➑️ Artikel Selanjutnya: Investasi Properti Syariah: Bebas Riba, Legal, dan Menguntungkan di Masa Depan